SEJARAH PANORAMIC
Pengertian
panoramic radiografi ( E. Langland, 1982), panoramic berasal dari
kata panorama yang artinya pemandangan yang luas dan indah, sedangkan
panoramic dalam arti radiografi adalah teknik pemeriksaan untuk
mendapatkan gambaran gigi geligi berikut mandibula dan maxilla.
Istilah
panoramic ini dimulai di kenal tahun 1959 saat S.S White Company di
Amerika Utara memperkenalkan pesawat panorex/panoramic, yang mana
sekarang di kenal dengan pesawat panoramic.
MEKANISME/SISTEM KERJA PESAWAT PANORAMIC
Sistem kerja dari pesawat panoramic menurut Olaf E Langland (1982) :
- prinsipnya adalah sama dengan tomogram, yang mana tube dan film selama eksposi berputar mengelilingi pasien.
- Dengan tiga pusat sumbu rotasi, satu sumbu rotasi konsentris anterior (tepatnya disebelah insisivus pada regio-molar). Dan satu sumbu eksentris untuk bagian rahang samping (tepatnya dibelakang molar tiga).
- Untuk menghasilkan gambaran yang baik sewaktu film dan tube berputar , posisi kepala harus dalam keadaan fiksasi, waktu berputar tube dan film ini biasanya di set atau diatur oleh pabrik.
- Radiographer hanya menekan tombol timer yang ada, hingga perputaran film dan tube selama expose dapat menggambarkan keseluruhan gigi-geligi dari geraham paling kiri (molar tiga kiri) sampai gigi geraham paling kanan (molar tiga kanan).
Peralatan yang digunakan :
- Pesawat.
Pesawat yang digunakan pada radiografi panoramic dan cepalometri umumnya
telah dirangkai menjadi satu, radiographer hanya mengubah fungsi yang
ada pada tabel pesawat dan jarak antara focus ke film (FFD).
- Kaset.
Kaset yang digunakan dalam pemeriksaan radiografi panoramic digunakan
kaset kurva ukuran 15 x 30 cm dan menggunakan intensifier screen blue
emitting dan green emitting.
- Film
Film panoramic ukuran 6 x 12 inch ( 15 x 30 cm)
Prosedur penatalaksanaan pemeriksaan panoramic, menurut Richard C. O’Brien :
- Masukan film kedalam kaset, lalu letakan kaset pada penyangga kaset.
- Temporal clampsk dutu digunakan untuk fiksasi kepala, sebelum pasien diintruksikan duduk,
tentukan kV dan mA sesuai dengan keadaan pasien. - Intruksikan pasien untuk duduk, letakan dagu pada chin rest sehingga posisi kepala dari pasien menjadi simetris. Jika pertengahan kepala tidak tepat pada chin rest, maka gigi molar yang di hasilkan pada film tidak dalam ukuran yang tepat. Ketika pasien diposisikan dengan tepat sesuai intruksi, columna spinalis akan tergambar tepat dibelakang dari insisivus tengah.
- Jika gambaran yang di inginkan, terhindar dari overlapping dengan gigi geligi kain kasa diletakan antara insisivus pasien.
- Kaset dan tube harus tepat segaris dengan arkus pasien. Untuk memenuhi hal tersebut, naikan atau turunkan kepala tube dengan menggunakan foot pedal dan hand switch sampai angka pada skala di chin rest sesuai dengan skala unit.
- Jelaskan kepada pasien tentang jalanya pemeriksaan selama eksposi dilakukan, terutama :
- Kaset dan tube akan mengelilingi pasien.
- Eksposi akan berlangsung beberapa saat, instruksikan untuk diam.- Kriteria radiograf : Tampak seluruh gigi, mandibula, TMJ, fossa nasal, sinus maxilla, arcus zygomaticum, maxilla, coronoid processus, condylus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar