Salah
satu dari faktor penting sinar-x adalah bahwa sinar-x dapat menembus
bahan. Tetapi hanya yang benar-benar sinar-x saja yang mampu menembus
objek yang dikenainya dan sebagian yang lain akan diserap. Sinar-x yang
menembus itulah yang mampu membentuk gambaran atau bayangan. Besarnya
penyerapan sinar-x oleh suatu bahan tergantung tiga faktor:
- Panjang gelombang sinar-X.
- Susunan objek yang terdapat pada alur berkas sinar-X.
- Ketebalan dan kerapatan objek.
Setelah
sinar-x yang keluar dari tabung mengenai dan menembus obyek yang akan
difoto. Bagian yang mudah ditembusi sinar x (seperti otot, lemak, dan
jaringan lunak) meneruskan banyak sinar x sehingga film menjadi hitam.
Sedangkan bagian yang sulit ditembus sinar x (seperti tulang) dapat
menahan seluruh atau sebagian besar sinar x akibatnya tidak ada atau
sedikit sinar x yang keluar sehingga pada film berwarna putih. Bagian
yang sulit ditembus sinar x mengalami ateonasi yaitu berkurangnya
energi yang menembus sinar x, yang tergantung pada nomor atom, jenis
obyek, dan ketebalan. Adapun bagian tubuh yang mudah ditembus sinar x
disebut Radio-lucen yang menyebabkan warna hitam pada film. Sedangkan bagian yang sulit ditembus sinar x disebut Radio-opaque
sehingga film berwarna putih. Telah diketahui bahwa panjang gelombang
yang besar yang dihasilkan oleh kV rendah akan mengakibatkan sinar-x nya
mudah diserap. Semakin pendek panjang gelombang sinar-x (yang
dihasilkan oleh kV yang lebih tinggi) akan membuat sinar-x mudah untuk
menembus bahan.
Bagaimana susunan objek ketika terjadi penyerapan sinar-x? Hal
ini tergantung dari nomor atom unsur tersebut. Sebagai contoh satu
lempeng aluminium yang mempunyai nomor atom lebih rendah dibanding
tembaga, mempunyai jumlah daya serap lebih rendah terhadap sinar-x
dibanding satu lempeng tembaga pada berat dan daerah yang sama. Timah
hitam (nomor atomnya lebih besar) adalah penyerap terbaik sinar-x.
Karena alasan inilah ia digunakan pada wadah tabung yang juga bertujuan
untuk proteksi, contoh yang lainnya adalah dinding ruangan sinar-x dan
pada sarung tangan khusus serta apron yang digunakan selama proses fluoroskopi.
Hubungan
antara penyerapan sinar-x dengan ketebalan adalah sederhana yaitu unsur
yang mempunyai lempengan yang tebal dapat menyerap radiasi lebih banyak
dibanding lempengan yang tipis pada satu unsur yang sama.
Kerapatan/kepadatan suatu unsur yang sama akan juga mempunyai kesamaan
efek, contoh 2,5 cm air akan menyerap sinar-x lebih banyak dibanding 2,5
cm es karena berat timbangan es akan berkurang 2,5 cm per kubik
disbanding air.
Mengingat
pemeriksaan kesehatan yang menggunakan sinar-x, satu hal yang harus
dipahami bahwa tubuh manusia mempunyai susunan yang kompleks yang tidak
hanya mempunyai perbedaan pada tingkat kepadatan saja tetapi juga
mempunyai perbedaan unsur pembentuk. Hal ini menyebabkan terjadinya
perbedaan tingkat penyerapan sinar-x. Yaitu, tulang lebih banyak
menyerap sinar-x dibanding otot/daging; dan otot/daging lebih banyak
menyerap dibanding udara (paru-paru). Lebih jauh lagi pada struktur
organ yang sakit akan terjadi perbedaan penyerapan sinar-x dibanding
dengan penyerapan oleh daging dan tulang yang normal. Umur pasien juga
mempengaruhi penyerapan, contoh pada umur yang lebih tua tulang-tulang
sudah kekurangan kalsium dan akan mengurangi penyerapan sinar-x
dibanding tulang-tulang di usia yang lebih muda.
Hubungan diantara intensitas sinar-x pada daerah yang berbeda gambarannya didefinisikan sebagai kontras subjek.
Kontras subjek tergantung pada sifat subjek, kualitas radiasi yang
digunakan, intensitas dan penyebaran radiasi hambur, tetapi tidak
tergantung terhadap waktu, mA, jarak dan jenis film yang digunakan.
Sumber : http://detakradiologi.blogspot.com/2011/06/citra-radiograf.html
Sumber : http://detakradiologi.blogspot.com/2011/06/citra-radiograf.html